
Saat ini
sudah umum bagi kita untuk memiliki lebih dari satu perangkat elektronik
seperti laptop, smartphone, phablet dan tablet yang dapat mempermudah kita
dalam mengakses sebuah informasi yang kita inginkan dan dapat berkomunikasi
dengan siapapun tanpa mengenal jarak, ruang dan waktu.
Tapi alangkah ruginya kita, jika perangkat TIK tersebut tidak dapat digunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran di Sekolah.
Tapi alangkah ruginya kita, jika perangkat TIK tersebut tidak dapat digunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran di Sekolah.
Kita
semua sudah mengetahui bahwa sebuah perubahan pastinya akan mempunyai dampak
postif dan negatif, sama halnya seperti perubahan perkembangan ICT saat ini. Masih banyak Sekolah yang
tidak memperbolehkan siswa/i nya untuk membawa smartphone dikarenakan melihat
dari dampak negatif yang diakibatkan oleh teknologi tersebut. Peran orang tua
dan guru dalam menanamkan pendidikan agama pada anak-anaknya serta menanamkan
nilai-nilai kehidupan dan norma-norma yang baik dan tidak baik, agar
pemanfaatan teknologi itu sendiri lebih tepat. Dengan demikian dampak negatif
dapat semakin tersaring dan meminimaliskan dampak negatif itu sendiri.
Berbicara
dalam sudut pandang positif, penggunaan teknologi, seperti smartphone, internet
dan komputer telah menjadi sebuah media yang efektif untuk mentransfer
pengetahuan dan keterampilan sehingga seorang guru dapat memberikan materi
secara interaktif, menarik dan efisiensi waktu. Sekarang ini proses
pembelajaran di Sekolah mulai disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi,
sehingga memicu terjadinya perubahan paradigma dalam dunia pendidikan dari
teacher centered menjadi student centered.
Hal
positif dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran adalah mendukung program
Go Green, yaitu mengurangi penggunaan kertas di Sekolah. Karena penggunaan
kertas dapat digantikan oleh aplikasi-aplikasi pendidikan berbasis Teknologi.
Beberapa
contoh penggunaan kertas yang digantikan oleh ICT:
1. Tidak perlu memperbanyak kertas ulangan/ujian (foto copy) karena
dengan membuat aplikasi Ujian Online siswa/i dapat mengakses soal ujian melalui
akses internet maupun intranet Sekolah melalui smartphone atau laptop mereka,
dalam hal ini dapat membantu mengurangi ataupun meniadakan biaya memperbanyak
soal ulangan/ujian.
2. Sekolah yang masih mencetak hasil ujian dan menempelnya di papan
pengumuman sekolah dapat beralih dengan menggunakan Email yang dibuat secara
otomatis maupun dengan menggunakan website berbasis Sistem Informasi internal
untuk mempublikasikan hasil ujian secara aman.
3. Mengirim tugas elektronik. Untuk memudahkan melakukan
pengecekan, guru hanya menerima tugas yang dikirim melalui email resmi siswa
ataupun menggunakan aplikasi terbaru, yaitu Google Classroom.
4.
Berbagi silabus dan catatan melalui Google Drive, sehingga siswa
tidak perlu foto copy, karena sudah berbentuk digital dan dapat dibagikan
secara cepat ke akun Google Drive mereka.
5.
Melakukan survey atau angket ke siswa/i dengan menggunakan
Google Form, survey atau angket dengan cepat dapat kita ketahui hasilnya.
6.
Membagikan Jadwal Pelajaran dan Kalender Pendidikan Sekolah
dengan menggunakan Google Calendar.
7.
Bimbingan Karya Tulis Ilmiah siswa dengan menggunakan Google
Docs yang dapat dilakukan secara kolaborasi real time, sehingga guru dapat
mengoreksi dan siswa dapat memperbaiki secara bersamaan, sehingga Karya Tulis
Ilmiah yang sudah dikoreksi dan disetujui oleh pembimbing barulah dapat
dicetak.
Paperless
School merupakan salah satu bentuk dari Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI,
yang dapat dibaca berdasarkan informasi dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)